Pada
awalnya multimedia hanya mencakup media yang menjadi konsumsi indra penglihatan
(gambar diam, teks, gambar gerak video, dan gambar gerak rekaan/animasi), dan
konsumsi indra pendengaran (suara). Perkembangan multimedia mencakup juga kinetik
(gerak) dan bau yang merupakan konsumsi indra penciuman. Multimedia mulai
memasukkan unsur kinetik sejak diaplikasikan pada pertunjukan film 3D (3
dimensi) yang digabungkan dengan gerakan pada kursi tempat duduk penonton. Kinetik
dan film 3D membangkitkan seni realistis. Baru mulai menjadi bagian dari multimedia
sejak ditemukan teknologi reproduksi bau melalui telekomunikasi. Dengan
perangkat input pendeteksi bau, seorang operator dapat mengirimkan hasil digitizing
bau tersebut melalui internet. Pada komputer penerima harus tersedia
perangkat output berupa mesin reproduksi bau. Mesin reproduksi bau ini
mencampurkan berbagai jenis bahan bau yang setelah dicampur menghasilkan output
berupa bau yang mirip dengan data yang dikirim dari internet. Melalui menganalogikan
dengan printer, alat ini menjadikan feromon bau sebagai pengganti tinta. Output
bukan berupa cetakan melainkan aroma.
Perangkat keras
Perangkat
keras secara umum adalah komputer. Komputer yang dipakai sebaiknya menggunakan
satu platform saja. Penggunaan banyak platform perangkat keras untuk
mengerjakan satu proyek multimedia dapat memunculkan banyak kendala, terutama
pada tahap assembly. Alat pendukung lainnya pemindai (scanner), kamera
digital dan handycam. Perangkat keras multimedia yang digunakan
hendaknya mudah didapatkan. Mandell (2001) menyatakan komponen yang diperlukan
suatu sistem multimedia, yaitu:
a. Perangkat capture,
yaitu kamera video, video recorder, mikrofon audio, keyboard, graphics
tablet, perangkat 3D input, sensor sentuh, perangkat VR, perangkat keras untuk
digitising/sampling
b. Perangkat
penyimpanan, yaitu hard disk, CD ROM, Jaz/Zip drive, DVD, dan
lain-lain
c. Jaringan
komunikasi,seperti FDDI, ATM, intranet, internet
d. Sistem
komputer, seperti komputer PC desktop, komputer workstation, perangkat keras
MPEG/VIDEO/DSP
e. Perangkat
penampil, seperti speaker dengan kualitas CD, HDTV, SVGA, monitor Hi-Res,
printer warna, dan lain-lain
Perangkat lunak
Perangkat
lunak multimedia terdiri dari perangkat lunak utama dan perangkat lunak
pendukung. Perangkat lunak utama digunakan untuk membuat aplikasi multimedia
dilengkapi dengan auhtoring language yang mempunyai perintah spesifik
terhadap obyek dan struktur. Contohnya dalam authoring language terdapat
perintah untuk menggunakan suara, tanpa perlu memperhatikan bagaimana membuka
arsip suara dan menggunakan data yang ada di dalamnya. Perangkat lunak
pendukung digunakan untuk menyiapkan komponen multimedia yang diperlukan,
misalnya grafik, animasi, suara dan lain-lain.
Perangkat
lunak yang dibutuhkan sistem multimedia adalah sistem operasi. Ada tiga sistem
operasi yang umum digunakan untuk membuat multimedia, yaitu Mac OS X, Linux,
dan Microsoft Windows. Perangkat lunak lain yang dibutuhkan, misalnya untuk pengeditan
teks. Misalnya, OCR (Optical Character Recog-nition) diperlukan untuk
menerjemahkan hasil pindaian tulisan menjadi teks yang dapat diedit; baik untuk
mengedit gambar, seperti gambar 2D ataupun 3D, ataupun untuk mengedit audio dan
video atau animasi. Perangkat OCR bisa didapatkan secara gratis karena merupakan
perangkat bawaan pemindai. Contoh perangkat lunak untuk mengedit gambar 2D atau
foto adalah Adobe Photoshop, GIMP, dan Inkscape. Contoh perangkat lunak untuk mengedit/membuat
gambar 3D adalah 3Ds MAX, Maya, dan Blender. Contoh perangkat lunak untuk
mengedit video adalah Adobe Premiere, ULEAD, dan Kino. Sedangkan contoh
perangkat lunak untuk mengedit audio adalah ACID Pro dan Audacity. Selain perangkat
lunak untuk pengeditan, perangkat lunak authoring juga diperlukan, misalnya
Macromedia/Adobe Flash, Macromedia/ Adobe Authorware, dan Sophie.
Perangkat
lunak tersebut digunakan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik yang
dimilikinya. Perangkat lunak untuk menciptakan program multimedia. Perangkat
lunak yang secara khusus ditujukan untuk membuat aplikasi multimedia disebut multimedia
authoring system (atau sering disebut authoring software). Beberapa
contoh yang tergolong sebagai authoring software yaitu Authorware,
Quest, Icon Author, dan Multimedia Director, Perangkat lunak itu adalah:
a. Adobe Director
Macromedia
Director adalah authoring tool untuk multimedia dengan standard
industri dan internet. Macromedia Director menghasilkan animasi seperti teknik
pembuatannya yang dilakukan oleh animator dengan cara konvensional. Animasi dilakukan
dengan menempatkan layer tersendiri dari setiap gambar digerakkan frame
demi frame. Director tidak saja menggabungkan komponen multimedia
menjadi film yang merupakan gambar bergerak, tetapi dilengkapi dengan Linggo Language
untuk pemrograman yang diperlukan dalam pengembangan multimedia interaktif.
Dengan Lingo Language dapat dibuat suatu multimedia dimana pengguna dapat memasukkan
data, evaluasi dan memberikan jawaban yang sesuai dengan perhitungan. Dalam
multimedia teks, gambar, animasi dan digital video dapat dilihat bersama-sama
tampil pada satu waktu. Banyak halaman web, presentasi dalam CD ROM menggunakan
button sebagai alat interaktif.
b. Adobe Freehand
Macromedia
Freehand, CorelDraw, atau Adobe Illustrator digunakan untuk membuat gambar
vektor. Gambar tesebut dapat dibuat secara rinci, kemudian diekspor ke format
arsip bitmap sebelum digunakan pada Macromedia Director.
c. Adobe Photoshop
Photoshop adalah
perangkat lunak aplikasi untuk desain/perancangan foto/gambar, atau disebut photo
design and production tools. Dengan Photoshop, beberapa macam manipulasi,
diantaranya mengedit gambar, memperkecil, memperbesar, menggabungkan dan
lain-lain dapat dilakukan dengan mudah. Adobe Photoshop diperlukan dalam
pengolahan foto dan pembuatan gambar untuk background dari suatu tampilan.
Gambar hasil dari Photoshop dapat diubah ke dalamformat lain untuk digunakan
pada pembuatan desain grafis, desain web dan lain-lain.
d. SoundForge
Sound Forge
dikembangkan dengan input dari musikus, sound editors, multimedia designers,
game designers, studio engineers, serta bermacam-macam profesi dari musik
dan sound industries. Penyajian yang dilakukan untuk berbagai keperluan
yang berbedabeda. Contohnya, looping pada SoundForge tidak
diperlukan oleh orang yang mengembangkan suatu presentasi, tetapi
diperlukan untuk membuat background suatu game.
e. Macromedia
Flash
Macromedia Flash
adalah perangkat lunak aplikasi animasi yang digunakan untuk Web. Dengan
Macromedia Flash, aplikasi web dapat dilengkapi dengan beberapa macam animasi,
sound, interaktif animasi dan lain-lain. Animasi hasil dari Macromedia Flash
dapat diubah ke dalam format lain untuk digunakan pada pembuatan desain web
yang tidak langsung mengadaptasi Flash. Animasi tersebut juga dapat digunakan
pada pengembangan multimedia dengan Macromedia Director.
f. 3D Studio Max
Perangkat lunak
seperti 3D Studio Max digunakan untuk membuat animasi tiga dimensi. Hasil
animasi tersebut diekspor ke dalam format arsip AVI atau MOV dapat digunakan
pada Macromedia Director. 3D Studio Max juga digunakan untuk pemodelan objek maupun
animasi yang digunakan untuk pengembangan virtual reality dan
film layar lebar. Pemodelan diperlukan untuk simulasi. Pemahaman gerakan pada
simulasi diperlukan bagi sutradara, aktor/aktris, cameraman dan semua crew
film yang terkait sebelum dilakukan shooting film.
g. Maya
Maya merupakan
perangkat lunak yang mempunyai artistic tools sangat baik sehingga
membantu model menjadi lebih hidup. Maya dapat digunakan sebagai
pemodelan real time. Untuk film kartun Maya mempunyai kemampuan
lebih baik sehingga film kelihatan seperti kehidupan nyata. Contohnya pembuatan
pakaian dengan Maya menghasilkan gambar lekukan kain seperti material
yang digunakan. Maya menyediakan tools yang dapat menampilkan hal tersebut.
Sumber
https://medium.com/multimedia-tech/perkembangan-teknologi-multimedia-496fdd7db3b0
https://idcloudhost.com/pengertian-hardware-fungsi-jenis-spesifikasi-dan-contoh-hardware/
https://www.teknik.unpas.ac.id/blogs/perangkat-komputer/